Menkeu: Kemampuan Adopsi Teknologi Digital Tentukan Perkembangan Ekonomi Negara

 Menkeu: Kemampuan Adopsi Teknologi Digital Tentukan Perkembangan Ekonomi Negara


Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kekuatan sebuah negara dalam mengadopsi teknologi digital sangat memilih perkembangan ekonomi dan juga posisi negara dalam rantai penciptaan nilai international atau international value chain.


"Kemampuan mengkreasi dan juga mengadopsi teknologi digital sangat memilih bagaimana sebuah perekonomian dan negara bisa untuk masuk di dalam sistem international value chain yang akan menaikkan produktivitas," kata Sri Mulyani dalam Keynote Speech yang disampaikan secara virtual dalam Rapat Koordinasi Keuangan Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2021, dari Jakarta, Kamis (09/09/2021).


Menteri Sri Mulyani memberi tambahan perkembangan revolusi industri ke-4 sudah sebabkan seluruh negara berlomba-lomba untuk bisa mempunyai kekuatan dalam menaikkan produktivitas bersama dengan pakai teknologi digital irrawaddy media .


Menurut Menkeu, Indonesia mempunyai kesempatan untuk ikut dan juga dalam kompetisi ini tapi ia juga mengingatkan banyak tantangan yang mesti dihadapi.


Salah satu tantangan yang ia kemukakan adalah tetap rendahnya kuantitas pengguna aktif internet yang pakai internet untuk transaksi perdagangan.


"Di Indonesia ada platform digital tetap terbatas atau lebih banyak digunakan untuk berkomunikasi atau nimbrung di media sosial tapi untuk layanan produktif seperti e-commerce baru 3%," katanya.


Angka tersebut sangat jauh kalau dibandingkan bersama dengan kuantitas pengguna aktif internet yang pakai internet sebagai media berkomunikasi yakni sebesar 36 % dan 21 persennya pakai internet untuk mengakses media sosial.


Meskipun demikian, kuantitas transaksi e-commerce sudah berkembang sangat pesat sepanjang lebih dari satu th. terakhir bahkan bisa melahirkan bermacam perusahaan unicorn yang sudah diakui baik di regional maupun internasional.


Menteri Sri Mulyani perlihatkan tantangan lain yang dihadapi adalah tetap rendahnya keyakinan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital dan belum meratanya akses internet di Indonesia.


"Ketimpangan akses ini juga terjadi antar lokasi di Indonesia, juga tersedia faktor sosiologis, demografis dan tentu geografis, inilah sebuah tantangan yang nyata bagi kita semua," ujarnya.


Di tengah segala keterbatasan, Menkeu mengatakan ekonomi digital di Indonesia sudah raih perkembangan 49% per th. dan perkembangan e-commerce di Indonesia bahkan diprediksi akan melampaui 130 miliar USD terhadap th. 2025.


"Ini sebuah belajar yang cukup meyakinkan, tapi kita juga jelas bahwa ini juga merupakan sebuah tantangan yang nyata, Indonesia diprediksi akan menjadi satu negara bersama dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di dunia," tegasnya.


Oleh dikarenakan itu, Menteri Sri Mulyani menghendaki seluruh pihak mengenai untuk bekerja sama merumuskan strategi dan pembangunan bersama dengan dalam rangka mewujudkan hal tersebut.


Pandemi Covid-19 sudah mendorong seluruh kegiatan ditunaikan bersama dengan pakai teknologi digital.


"Penggunaan teknologi Info dan komunikasi atau bahkan transformasi ke digitalisasi menjadi sebuah keharusan dan bahkan sudah dipaksa bersama dengan kondisi akibat pandemi yang tidak memberi tambahan pilihan tapi memaksa kita mesti masuk kepada platform digital," katanya.


Hal ini, menurut Menkeu dibuktikan bersama dengan tumbuhnya sektor teknologi Info dan komunikasi sebesar 10,6% di tengah kontraksi ekonomi Indonesia sebesar 2%. Menurutnya pembangunan infrastruktur digital adalah hal mutlak yang mesti terus ditunaikan demi mewujudkan visi Indonesia untuk menjadi pemain digital dunia.


"Pemerintah Indonesia mempunyai visi besar untuk membangun sektor digital ini, pemerintah menargetkan Indonesia akan menjadi keliru satu kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN," jelasnya.


Rapat Koordinasi Keuangan Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2021 bersama dengan tema Sinergi Pengelola Keuangan dalam Rangka Akselerasi Transformasi Digital untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara diadakan secara daring yang dihadiri secara virtual oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba.


Dalam acara ini juga diadakan sesi diskusi bersama dengan narasumber Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Awan Nurmawan Nuh, Staf Ahli Kementerian Perhubungan Cris Kuntadi, dan Inspektur Jenderal Kominfo Doddy Setiadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tip Mengatasi Masalah 'No Service' di Ponsel iPhone

Cara Download Lagu dari Youtube bersama Mudah dan Praktis